Posts

Selamat Datang

 Blog ini kami buat untuk tuigas TIK, kami memilih tema Budaya Jawa agar kita semua bisa mengenali dan mau melestarikan budaya Jawa. Kelompok kami beranggotakan : Alexander Fabian Utomo 9D/1 Alvaro rafa nathanael 9D/2 Gisela Laudya Chelry Bonita Hartanto 9D/21 Michael Putra Ongjaya 9D/23 SELAMAT BERSELANCAR DI BLOG KAMI!

Budaya Jawa

  Budaya Jawa merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang sangat menarik untuk dipelajari. Dengan sejarah yang panjang dan beragam, budaya ini menawarkan berbagai aspek yang unik, mulai dari upacara adat, makanan khas, hingga permainan tradisionalnya. Dalam blog ini, kita akan menjelajahi berbagai macam budaya Jawa dan menggali lebih dalam berbagai jenis dan ciri khasnya. Jadi, kalau kamu penasaran dengan segala hal tentang budaya Jawa, simak terus blog ini! 

Ancak Ancak Alis

Image
 Ancak-ancak Alis adalah permainan tradisional anak-anak yang berasal dari Indonesia. Permainan ini sudah dimainkan sejak zaman dahulu, terutama di kalangan anak-anak di desa-desa. Meskipun asal-usul pastinya tidak diketahui dengan jelas, permainan ini sering dimainkan secara spontan dalam kelompok kecil atau besar, dan dikenal sebagai salah satu permainan yang menyenangkan serta melibatkan gerakan fisik yang sederhana. Nama "Ancak-ancak" merujuk pada gerakan atau aksi yang dilakukan pemain berdasarkan perintah yang diberikan oleh pemimpin permainan. Biasanya, permainan ini dilakukan untuk menghibur diri dan mengasah koordinasi tubuh serta konsentrasi, dengan banyak variasi gerakan yang lucu dan mengundang tawa. Seiring berjalannya waktu, permainan ini semakin jarang dimainkan, namun masih menjadi bagian dari warisan budaya tradisional Indonesia yang mengajarkan anak-anak tentang kebersamaan dan kreativitas.

Dhingklik Oglak-Aglik

Image
   Dhingklik oglak-aglik adalah   permainan tradisional Indonesia yang dimainkan secara beregu .   Permainan ini berasal dari Jawa Tengah dan dimainkan oleh 3–5 anak per regu.     Cara bermain dhingklik oglak-aglik adalah: Semua pemain berdiri berhadap-hadapan dan bergand engan tangan.     B dan C menerobos di bawah lengan A dan B sehingga pemain berdiri saling bertolak belakang.   Setiap pemain mengangkat salah satu kakinya ke arah dalam lingkaran dan saling mengkaitkan kaki. Tangan yang saling bergandengan dilepaskan dan pemain bertepuk tangan sambil melonjak-lonjak.   Selama bermain, pemain menyanyikan lagu "Pasang dhingklik oglak-aglik".     Regu yang kaki menyambungnya lebih lama akan menjadi pemenang.    

Cublak-Cublak Suweng

Image
Permainan umumnya diawali dengan memilih peran Pak Empong dengan cara hompimpa dari pemain yang jumlahnya melebihi 2 orang. Orang yang terpilih sebagai Pak Empong harus berbaring telungkup dan pemain lainnya akan duduk mengitari Pak Empong. Para pemain lainnya meletakkan telapak tangan menghadap ke atas di atas punggung Pak Empong. Kemudian, secara bergantian meletakan satu biji kerikil ke telapak tangan pemain lainnya. Seraya bernyanyi dengan lirik dibawah ini. Cublak-cublak suweng Suwenge ting gelenter Mampu ketundhung gudel Pak Empong lera-lere Sopo ngguyu ndhelikake Sir, sir pong dhele kopong Sir, sir pong dhele kopong Pada bagian lagu, “Sopo ngguyu ndhelikake”, pemainnya menerima kerikil tersebut harus menyembunyikannya. Para pemain lainnya juga ikut menutup telapak tangan mereka seraya Pak Empong menebak dimana kerikil tersebut berada, dan bila tebakan dari Pak Empong benar, maka anak yang menyembunyikan tersebut harus bergantian menjadi peran Pak Empong.

Upacara wetonan

Image
tradisi masyarakat Jawa untuk memperingati hari kelahiran seseorang berdasarkan kalender Jawa .     Upacara ini dilakukan dengan menyajikan makanan kepada tamu undangan dan berdoa agar hidup orang yang diperingati berkah.

Upacara padusan

Image
  Upacara Padusan adalah  tradisi masyarakat Jawa untuk membersihkan diri menyambut bulan suci Ramadan .  Tradisi ini dilakukan dengan mandi di sungai, pantai, atau sumber air  Kata "padusan" berasal dari kata "adus" yang berarti "mandi". Tradisi ini memiliki beberapa makna yaitu  Membersihkan diri dari segala hal yang tidak baik